Jumat, 08 Maret 2013

Makalah




1.PENYAKIT HIV/AIDS
A. Virus HIV
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia terkena pilek biasa.

B. Penyakit AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
C. Metode / Teknik Penularan dan Penyebaran Virus HIV AIDS
- Darah
Contoh : Tranfusi darah, terkena darah hiv+ pada kulit yang terluka, terkena darah menstruasi pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb
- Cairan Semen, Air Mani, Sperma dan Peju Pria
Contoh : Laki-laki berhubungan badan tanpa kondom atau pengaman lainnya, oral seks, dsb.
- Cairan Vagina pada Perempuan
Contoh : Wanita berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dll.
- Air Susu Ibu / ASI
Contoh : Bayi minum asi dari wanita hiv+, Laki-laki meminum susu asi pasangannya, dan lain sebagainya.

Cairan Tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ :
- Air liur / air ludah / saliva
- Feses / kotoran / tokai / bab / tinja
- Air mata
- Air keringat
- Air seni / air kencing / air pipis / urin / urine

Tambahan :
Jangan mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke rahmatullah dengan ikhlas.





















2.PENYAKIT NEWCASTLE DISEASE

A,Pengertian  NEWCASTLE DISEASE

Penyakit Telelo atau Newcastle Disease (ND) biasa juga disebut dengan istilah penyakit Samper Ayam ataupun Pes Cekak. Dimana penyakit ini merupakan suatu infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo dan biasanya dikualifikasikan menjadi:
  • Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease (VVND) atau tipe Velogenik, tipe ini menyebabkan kematian yang luar biasa bahkan hingga 100%.
  • Tipe yang lebih ringan disebut degan “Mesogenic”. Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami kematian. Pada tingkat ini ayam akan menampakangejala seperti gangguan pernapasan  dan saraf.
  • Tipe lemah (lentogenik) merupakan stadium yang hampir tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat menyebabkan produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan pernapasan.
ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar.
Pada tahap  yang mengenai pernapasan maka virus akan ditularkan melalui udara. Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan yang luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai “carrier” dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan.
B . Gejala NEWCASTLE DISEASE
  • Excessive mucous di trakea.
  • Gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas.
  • Ayam tampak lesu.
  • Napsu makan menurun.
  • Produksi telur menurun.
  • Mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah.
  • Jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir.
C. Penanggulangan penyakit NEWCASTLE DISEASE
Ayam yang tertular harus dikarantina atau bila sudah pada stadium berbahaya maka harus dimusnahkan.
  • Vaksinasi harus dilakukan untuk memperoleh kekebalan. Vaksinasi pertama, dilakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari ke 2. Untuk berikutnya pemberian vaksin dilakukan dengan cara suntikan di intramuskuler otot dada.
  • Untuk memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin, seorang pakar menyarankan agar memberikan vaksin ini dilakukan dengan pola  444. maksudnya vaksin ND diberikan pada ayam yang berumur 4 hari, 4 minggu, 4 bulan dan seterusnya dilakukan 4 bulan sekali. Akan tetapi pola pemberian ini dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan efektivitas terbaik dari hasilnya.
D. Pencegahan NEWCASTLE DISEASE
Memelihara kebersihan kandang dan sekitarnya. Kandang harus mendapat sinar matahari yang cukup dan ventilasi yang baik.
  • Memisahkan ayam lain yang dicurigai dapat menularkan penyakit ini.
  • Memberikan ransum jamu yang baik, yang terbuat dari bahan-bahan tradisional yang dapat membantu meningkatkan kekuatan dan kekebalan tubuh ayam.





3. PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)
A. Pengertian Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) mengacu pada bronkitis kronis dan emfisema, sepasang dari dua biasanya co-ada penyakit paru-paru di mana saluran napas menjadi menyempit. Hal ini menyebabkan keterbatasan aliran udara ke dan dari paru-paru menyebabkan sesak napas. Berbeda dengan asma, keterbatasan aliran udara yang buruk reversibel dan biasanya akan semakin memburuk dari waktu ke waktu.
PPOK disebabkan oleh partikel berbahaya atau gas, paling sering dari merokok tembakau, yang memicu respon inflamasi abnormal pada paru-paru. Respon inflamasi di saluran udara yang lebih besar dikenal sebagai bronkitis kronis, yang didiagnosa secara klinis ketika orang secara teratur batuk dahak. Di alveoli, respon inflamasi menyebabkan kerusakan jaringan paru-paru, proses yang dikenal sebagai emphysema. Kursus alami COPD ditandai dengan tiba-tiba worsenings sesekali disebut gejala eksaserbasi akut, yang sebagian besar disebabkan oleh infeksi atau polusi udara.
Diagnosis COPD memerlukan tes fungsi paru-paru. Strategi manajemen yang penting adalah berhenti merokok, vaksinasi, rehabilitasi, dan terapi obat (inhaler sering menggunakan). Beberapa pasien pergi untuk jangka panjang yang memerlukan terapi oksigen atau transplantasi paru-paru.
COPD adalah juga dikenal sebagai paru-paru obstruktif penyakit kronis (DINGIN), penyakit saluran napas obstruktif kronis (Coad), keterbatasan aliran udara kronis (CAL) dan penyakit pernapasan kronis obstruktif (KABEL).

B. Gejala Obstruktif Kronik Penyakit Paru

Salah satu gejala paling umum dari COPD adalah sesak napas (dyspnea). Orang dengan PPOK umumnya menjelaskan ini sebagai: "Napasku membutuhkan usaha," "Saya merasa kehabisan napas," atau "Saya tidak bisa mendapatkan cukup udara dalam". Orang-orang dengan PPOK biasanya dispnea pemberitahuan pertama selama latihan keras ketika tuntutan pada paru-paru adalah terbesar. Selama bertahun-tahun, dispnea cenderung untuk mendapatkan secara bertahap memburuk sehingga dapat terjadi selama lebih ringan, aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan rumah tangga. Pada tahap lanjut dari COPD, dispnea dapat menjadi begitu buruk sehingga terjadi selama istirahat dan selalu hadir.
Gejala lain dari PPOK adalah batuk produksi, dahak atau lendir yang terus-menerus, mengi, sesak dada, dan kelelahan.
Orang dengan canggih (sangat parah) COPD sering mengembangkan kegagalan pernafasan. Ketika ini terjadi, sianosis, perubahan warna kebiruan pada bibir disebabkan oleh kekurangan oksigen dalam darah, dapat terjadi. Kelebihan karbon dioksida dalam darah dapat menyebabkan sakit kepala, mengantuk atau kedutan (asteriksis). Sebuah komplikasi maju COPD adalah kor pulmonal, beban pada jantung karena pekerjaan tambahan yang diperlukan oleh jantung untuk memompa darah melalui paru-paru yang terkena. Gejala kor pulmonal adalah edema perifer, dilihat sebagai pembengkakan pada pergelangan kaki, dan dyspnea.
Ada beberapa tanda-tanda dari COPD bahwa seorang pekerja kesehatan mungkin mendeteksi meskipun mereka dapat dilihat pada penyakit lain. Beberapa orang menderita COPD dan tidak ada tanda-tanda. Tanda-tanda umum adalah:
  • takipnea, tingkat pernapasan yang cepat
  • mengi suara atau ronki di paru-paru didengar melalui stetoskop
  • bernafas keluar mengambil waktu lebih lama dari menghirup
  • pembesaran dada, terutama jarak depan-to-back (hiperinflasi)
  • aktif menggunakan otot-otot di leher untuk membantu pernapasan
  • bernapas melalui mengerutkan bibir
  • anteroposterior meningkat untuk rasio lateral dada (dada barel yaitu).







4. PENYAKIT RABIES
A. DEFINISI
 Rabies merupakan penyakit menuar akut dari susunan syaraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Virus rabies termasuk golongan Rhabdovirus .
B. CARA PENULARAN
Melalui gigitan hewan yang tertular rabies. Hewan yang dapat menjadi sumber penularan yaitu anjing, kucing, dan kera. Melalui non gigitan: jilatan pada luka, transplantasi, kontak dg bahan yg mengandung virus rabies pada kulit yang lecet atau mukosa
C. PATOGENESIS
Virus di perifer (prodormal) belum ada gangguan syaraf Virus di L1 (medulaspinalis) menyebabkan lumpuh, paralise pada kaki, sesnsibiltas, retensi urine & defekasi Virus di L1 dan L2 timbul kekejangan Virus di thoracal 1-cervical: tetra pareses (tangan dan kaki lumpuh) dan otot intercostal lumpuh
D. GEJALA KLINIS
 Masa inkubasi 2 mgg – 2 thn. Gejala klinis yg timbul : Stadium prodormal : sulit didiagnosa Stadium exitasi : demam, gugup, kejang (tonus, klonus), sakit kepala berat, sulit menelan, hipersalivasi, hidrophobi,photophobi, aerophobi Stadium paralise : inkontinensia urine, paralise ascendens, koma.
E. PENGOBATAN
Perawatan luka: segera cuci tangan dengan sabun 5-10 menit. Pada bekas gigitan berikan antiseptik dan antibiotik. Pemberian vaksin anti rabies verocell atau imovac : 1 . Hari pertama: 2x lengan kanan kiri 2. Hari ketujuh: satu kali lengan kiri 3. Hari ke 21: satu kali lengan kanan 4. Booster: satu kali hari ke-30 bila penderita diberi Serum Anti Rabies (SAR)
Prinsip Pemberantasan Vaksinasi hewan penular rabies terutama anjing, kucing, dan kera Penangkapan anjing gelandangan dan dibunuh Mentaati Undang-undang dan peraturan rabies Peningkatan pengetahuan masyarakat rabies
5. PENYAKIT TETANUS
Penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi Clostridium tetani adalah tetanus (lockjaw). Tetanus adalah penyakit yang ditandai oleh spasme otot yang tidak terkendali akibat kerja neurotoksin kuat, yaitu tetanospasmin, yang dihasilkan bakteri ini. Penyakit ini seringkali fatal, terutama pada umur sangat muda atau sangat lanjut, dan dapat dicegah dengan imunisasi. Penyakit ini terjadi terutama di negara berkembang pada neonatus, anak, dan dewasa muda, tetapi masih ditemukan di Amerika Serikat, khususnya pada orang dewasa di atas umur 50 tahun yang tidak diimunisasi atau diimunisasi tetapi tidak adekuat.
Mikroorganisme ini ditemukan di tanah, dan pada traktus intestinal, juga feses berbagai hewan. Angka pembawa penyakit pada manusia bervariasi dari 0-25%. Tetanus merupakan penyakit fatal pada manusia. Angka kematian dilaporkan bervariasi dari 40-78%. Angka kematian untuk penyakit tetanus yang tidak diobati adalah 85-90% untuk bayi dan 40-50% untuk orang dewasa. Dengan perawatan di rumah sakit, angka kematian dapat ditekan. Penyebab kematian umumnya adalah kegagalan pernapasan atau gagal jantung.
Faktor predisposisi yang paling sering pada tetanus adalah daerah yang mempunyai potensial oksidasi-reduksi sangat rendah sehingga spora tetanus dapat bergerminasi. Hal ini dapat disebabkan oleh serpihan yang besar, daerah jaringan nekrotik karena terkontaminasi oleh tanah atau nekrosis setelah suntikan narkoba atau obat terlarang yang terkontaminasi.
B.Gejala Tetanus
Tetanus atau lockjaw adalah penyakit yang disebabkan oleh tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin atau racun yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku. Kata tetanus sendiri diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang. Tetanus memiliki angka kematiam sampai 50%.
C. Cara Penularan
Tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani, bakteri ini berspora, dijumpai pada tinja hewan terutama kuda, juga bisa pada manusia dan tanah yang terkontaminasi dengan tinja hewan tersebut. Spora Clostridium tetani bisa tahan beberapa bulan bahkan beberapa tahun, jika menginfeksi luka lalu memasuki tubuh penderita dan mengeluarkan toksin tetanospasmin.
Tetanus merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena serangan bakteri Clostridium tetani yang masuk ke dalam luka sekecil apapun pada tubuh.Clostridium tetani memproduksi toksin tetanospasmin yang menempel pada saraf di dekat luka kemudian membawanya ke otak dan sumsum tulang belakang sehingga terjadi gangguan pada aktivitas normal saraf. Tetanus merupakan salah satu infeksi yang berbahaya karena dapat mempengaruhi sistem saraf.
Gejala tetanus umumnya diawali dengan kejang otot rahang bersamaan dengan timbulnya pembengkakan serta rasa sakit dan kaku di otot leher, bahu, dan punggung. Kejang-kejang secara cepat merambat ke otot perut, lengan atas dan paha. Masa inkubasi tetanus terjadi dalam waktu 3-14 hari dengan gejala yang mulai timbul di hari ke-7. Tetanus dapat dicegah dengan pemberian imunisasi DPT.
Penyakit tetanus terjadi jika kuman yang hidup di dalam kotoran hewan atau manusia memasuki tubuh lewat luka. Yang sangat berbahaya terutama luka yang dalam dan kotor.











6. PENYAKIT GONDOK

A. Pengertian Gondok Biasa-Goiter Nontoksik (Pengobatan Herbal)

Gondok biasa adalah pembesaran kelenjar gondok (tiroid), yaitu kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di bawah pangkal tenggorokan (depan leher). Penyakit gondok dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gondok biasa dan gondok beracun (hipertiroid). Gondok biasa tidak menimbulkan gejala yang serius, tetapi jika tidak diobati lama-kelamaan akan menjadi gondok beracun.
B. Penyebab Gondok Biasa-Goiter Nontoksik


Gondok biasa disebabkan oleh gangguan pada kelenjar tiroid sehingga tidak dapat mensekresikan hormon tiroid sesuai dengan kebutuhan tubuh. Juga dapat terjadi karena kekurangan kadar yodium yang menyebabkan penyakit gondok bersifat endemik.
C. Gejala dan tanda-tanda


Pada gondok biasa, kelenjar tiroid membesar sehingga menyebabkan leher membengkak. Jika pembengkakan menekan saluran pernapasan dan saluran pencernaan, menyebabkan sulit bernapas dan susah menelan.
D. Pencegahan dan perawatan


1. Gunakan garam beryodium untuk mencegah gondok yang berslfat endernik.
2. Hindari makanan yang dapat mengurangi hormon tiroksin, seperti kol, kacang kedelai, kacang tanah, kacang polong, bayam, dan stroberi.
3. Untuk gondok yang besar dan tidak mau mengecil, sebaiknya lakukan operasi.

E. Pengobatan herbal
Resep 1
30 g temuputih segar
10 g sambiloto kering

a. Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 600 cc can hingga tersisa 300 cc, lalu saring.
b. Minum 2 kali sehari.

Resep 2
30 g benalu teh kering
30 g daun dewa segar

a. Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu saring.
b. Minum 2 kali sehari.

Resep 3
25 g rumput laut che chai (Porphyra tenera) atau rumput laut hai tai/kun bu (Laminaria japonica)
a. Cuci bersih bahan, masak menjadi sup.
b. Makan sampai habis.

Catatan:
Pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur. Disarankan tetap konsultasi ke dokter. Rumput laut che chai dan hai tai/kun bu dapat dibeli di take obat Tionghoa











7. Penyakit Endokarditis
A.Pengertian  Endokarditis
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard atau katub jantung. Infeksi endokarditid biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung bawaan, maupun penyakit jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan lain-lain.

Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah mengalami kerusakan, tetapi juga pada endokar dan katub yang sehat, misalnya penyalahgunaan narkotik perintravena atau penyakit kronik. Perjalanan penyakit ini bisa; akut, sub akut, dan kronik, tergantung pada virulensi mikroorganisme dan daya tahan penderita. Infeksi subakut hampir selalu berakibat fatal, sedangkan hiperakut/akut secara klinis tidak pernah ada, karena penderita meninggal terlebih dahulu yang disebabkan karena sepsis. Endokarditis kronik hampir tidak dapat dibuat diagnosanya, karena gejalanya tidak khas.

B. Etiologi

Endokarditis paling banyak disebabkan oleh streptokokus viridans yaitu mikroorganisme yang hidup dalam saluran napas bagian atas. Sebelum ditemuklan antibiotik, maka 90 - 95 % endokarditis infeksi disebabkan oleh strptokokus viridans, tetapi sejak adanya antibiotik streptokokus viridans 50 % penyebab infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari sumber infeksi. Penyebab lain dari infeksi endokarditis yang lebih patogen yaitu stapilokokus aureus yang menyebabkan infeksi endokarditis subakut. Penyebab lainnya adalah stertokokus fekalis, stapilokokus, bakteri gram negatif aerob/anaerob, jamur, virus, ragi, dan kandida.



C. Tanda Dan Gejala
Sering penderita tidak mengetahui dengan jelas. Sejak kapan penyakitnya mulai timbul , misalnya sesudah cabut gigi, mulai kapan demam, letih-lesu, keringat malam banyak, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, sakit sendi, sakit dada, sakit perut, hematuria, buta mendadak, sakit pada ekstremitas (jari tangan dan kaki), dan sakit pada kulit.
1.     Gejala umum
Demam dapat berlangsung terus-menerus retermiten / intermiten atau tidak teratur sama sekali. Suhu 38 - 40 C terjadi pada sore dan malam hari, kadang disertai menggigil dan keringat banyak. Anemia ditemukan bila infeksi telah berlangsung lama. pada sebagian penderita ditemukan pembesaran hati dan limpha.
2.    Gejala Emboli dan Vaskuler
Ptekia timbul pada mukosa tenggorok, muka dan kulit (bagian dada). umumya sukar dibedakan dengan angioma. Ptekia di kulit akan berubah menjadi kecoklatan dan kemudian hilang, ada juga yang berlanjut sampai pada masa penyembuhan. Emboli yang timbul di bawah kuku jari tangan (splinter hemorrhagic).
3.    Gejala Jantung
Tanda-tanda kelainan jantung penting sekali untuk menentukan adanya kelainan katub atau kelainan bawaan seperti stenosis mitral, insufficiency aorta, patent ductus arteriosus (PDA), ventricular septal defect (VCD), sub-aortic stenosis, prolap katub mitral. Sebagian besar endocarditis didahului oleh penyakit jantung, tanda-tanda yang ditemukan ialah sesak napas, takikardi, palpasi, sianosis, atau jari tabuh (clubbing of the finger). Perubahan murmur menolong sekali untuk menegakkan diagnosis, penyakit yang sudah berjalan menahun, perubahan murmur dapat disebabkan karena anemia . Gagal jantung terjadi pada stadium akhir endokarditis infeksi, dan lebih sering terjadi pada insufisiensi aorta dan insufisiensi mitral, jarang pada kelainan katub pulmonal dan trikuspid serta penyakit jantung bawaan non valvular. - (Sumber Media Keperawatan)








DAFTAR PUSTAKA
Ø  Adi Asmara. ARMAN (AKTIF, RAJIN, DAN MANDIRI) PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP.
Ø  www.wikipedia.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar